Sabtu, 23 Oktober 2010

Aurora Borealis# Kau dan Aku=Satu

Aku mencium aroma lavender, sangat dekat saat penat. Aku memejamkan mata dan perlahan menyalakan mesin waktu untuk menghantar kembali ke kamarin, kemarinnya, kemarinnya lagi. Sekelebat ingatan lain menghalangi, tapi aku mencoba focus untuk menekan tombol ‘pause’ pada saat itu, yang tiba-tiba melesat di kepala dan ingin kupahami.

Aku sudah berhasil menemukan adegan itu. Ku ulang sedikit dari sebelumnya, saat mulai berjalan, lalu ia muncul di tikungan, kemudian kami berjalan berlawanan arah, sampai akhirnya berpapasan dan saling melempar lirikan. Yak, PAUSE !!

Aku perhatikan benar bagaimana pose kami masing-masing. Aku perhatikan lebih detail bentuk tubuhnya dari kaki, terus keatas melewati dagu, bibir, hidung, dan…
Sepasang bola dalam rongga yang memberikan siratan-siratan. Cinta, keyakinan, harapan, inspirasi, juga ‘Dia’. Aku terperanjat tak bisa berkata-kata. Napasku tersengal, aku memegangi leher yang tercekik ilusi. Apa benar ruh-ku terpantul dalam cermin matanya? Aku menunduk sejenak. Dengan sedikit kekuatan baru aku mendongak lagi ke titik tadi. BENAR, ada ‘Dia’ disana. Setelah sekian lama aku mencariNya dalam ritual dan segala pertanyaan. Berarti….

Aku menghembuskan kelegaan seketika. Istilah ‘tak harus memiliki’ ku coret dan kutimpa dengan type-x setebal mungkin. Aku meninggalkannnya dalam buku lama, aku akan menulis yang baru, yang tidak terasa seperti menggenggamnya ‘secara fisik’ karena aku tahu aku dan dia adalah satu, akan bersatu suatu waktu, dalam dunia yang tak terbayangkan dan terelakkan. Jiwa kami berdampingan disini dan disana. Ruh kami ditiupkan dengan partikel yang sama, dan akan tetap menjadi 'barang' yang sama.

Jumat, 22 Oktober 2010

Hanya endapan..

apa yang belum terpecahkan?
apa yang harus didobrak?
semua hanya tentang cinta, cinta, dan memiliki
apa hidup kita hanya untuk sakit hati?
apa jiwa kita hanya untuk mengisi jasmani?
siapa yang memikirkan dunia?
siapa yang peduli generasinya?

aku muak dengan omong kosong yang berkepanjangan ini
aku hanya bisa bicara pada diri sendiri
aku hanya bisa mendengarmu yang juga menentang
apa yang bisa kita lakukan?

mereka seolah tidak peduli
tapi menolak apa yang terjadi, apa yang kita pilih
apa mereka pernah berpikir lebih jauh?
setebal apa sensasi awan cinta itu?
sehingga tidak ada hal lebih baik
untuk generasi tercinta dari kisah mereka saat ini?

Senin, 18 Oktober 2010

24 Jam

24 jam lalu semua berubah total
Ada yang menekan kepalaku, mengerutkan kening
Apa itu ?
Menjalar menutup gendang telinga
Ragaku berbaring, tapi jiwaku berlarian,
asing..
Melayang ke tempat-tempat yang baru kuselami 24 jam sebelumnya
Jauh.. ikut bercengkrama dengan makhluk-makhluk laut dan Sang Imortal
Ada apa ini ??